Jadi sekarang kita coba perhatikan gambar di atas untuk belajar cara membaca meteran listrik pascabayar. Lima digit pertama adalah bilangan bulat yang menandakan daya yang telah terpakai dalam, sedangkan satu digit terakhir adalah nilai desimal. Terkait perhitungan daya yang digunakan sebenarnya sama dengan cara sebelumnya. yaitu Rumus KWH :
Ikutilangkah-langkah mudah ini untuk membaca meteran analog: Baca semua tombol, kecuali tombol pengujian pada meteran gas , yang tidak memiliki nomor. Cara Memeriksa Meteran Listrik untuk Melihat Apakah Berfungsi dengan Benar. Periksa meteran listrik Anda. Anda akan melihat satu set dial yang memiliki angka dari 0-ke-9.
Padameteran, kamu sering menjumpai ada kode-kode atau huruf dan angka tertentu. Ternyata kode tersebut bukan tanpa makna. Ada arti tersembunyi di balik kode pada meteran listrik, misalnya. Kode CL6 = 6 A (Ampere) Angka 230/400V 50Hz = 220 V (Volt) Untuk menghitung daya listrik (Watt) di rumah adalah dengan mengalikan arus listrik dan tegangan.
Adapuncara membaca kode pada meteran listrik yaitu sebagai berikut. Kode CL 2 artinya 2 Ampere. Angka 230/400V 50Hz artinya 220 volt Angka 6000 menunjukan rated breaking capacity MCB yang menunjukan kemampuan MCB dikatakan baik hingga arus maksimal 6000 A.
ymVK. Meteran listrik adalah alat yang penting untuk mengukur penggunaan listrik di rumah atau gedung. Dengan memahami cara membaca meteran listrik, Anda bisa mengontrol penggunaan listrik dan menghindari tagihan yang membengkak. Bagi Anda yang belum tahu cara membaca meteran listrik, artikel ini akan memberikan panduan lengkapnya. Pengenalan Meteran Listrik Sebelum mempelajari cara membaca meteran listrik, ada baiknya Anda mengenal terlebih dahulu jenis-jenis meteran listrik. Secara umum, ada dua jenis meteran listrik, yaitu 1. Meteran Listrik Analog Meteran listrik analog adalah jenis meteran yang menggunakan jarum penunjuk. Jarum penunjuk ini bergerak sejalan dengan penggunaan listrik di rumah atau gedung. Semakin banyak listrik yang digunakan, semakin tinggi pula posisi jarum penunjuk ini. Penggunaan meteran listrik analog sudah semakin sedikit karena dianggap kurang akurat. 2. Meteran Listrik Digital Meteran listrik digital adalah jenis meteran yang menggunakan layar digital. Layar digital ini menampilkan angka-angka yang menunjukkan penggunaan listrik di rumah atau gedung. Meteran listrik digital lebih akurat dan lebih mudah dibaca karena angka-angka ditampilkan dengan jelas. Sekarang, mari kita pelajari cara membaca meteran listrik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membaca meteran listrik, yaitu 1. Baca dari Kiri ke Kanan Saat membaca meteran listrik, mulailah membaca dari angka paling kiri. Angka ini menunjukkan jumlah listrik yang telah digunakan dalam satuan ribuan kilowatt. Setelah itu, baca angka di sebelah kanannya, yaitu satuan ratusan kilowatt. Kemudian, baca angka di sebelah kanannya lagi, yaitu satuan puluhan kilowatt. Terakhir, baca angka yang paling kanan, yaitu satuan kilowatt. 2. Setiap Meteran Memiliki Skala yang Berbeda Setiap meteran listrik memiliki skala yang berbeda-beda. Beberapa meteran memiliki skala 5 ampere, 10 ampere, atau 20 ampere. Pastikan Anda mengetahui skala yang terdapat pada meteran listrik Anda untuk menghindari kesalahan saat membaca meteran. 3. Perhatikan Arah Jarum Penunjuk pada Meteran Analog Jika Anda menggunakan meteran listrik analog, perhatikan arah jarum penunjuk. Jarum penunjuk pada meteran listrik analog akan berputar searah jarum jam jika terdapat penggunaan listrik. Jika jarum penunjuk berputar berlawanan arah jarum jam, berarti ada kebocoran arus listrik atau korsleting pada instalasi listrik. Cara Menghitung Penggunaan Listrik Selain membaca meteran listrik, Anda juga bisa menghitung penggunaan listrik dengan cara manual. Berikut ini adalah cara menghitung penggunaan listrik 1. Hitung Daya Listrik Daya listrik dihitung dengan cara mengalikan tegangan listrik volt dengan arus listrik ampere. Misalnya, jika tegangan listrik 220 volt dan arus listrik 5 ampere, maka daya listriknya adalah 220 x 5 = 1100 watt. 2. Hitung Penggunaan Listrik Harian Untuk menghitung penggunaan listrik harian, caranya adalah mengalikan daya listrik dengan waktu penggunaan listrik dalam jam. Misalnya, jika daya listrik 1100 watt dan waktu penggunaan listrik 6 jam, maka penggunaan listrik harian adalah 1100 x 6 = 6600 watt atau 6,6 kilowatt. 3. Hitung Penggunaan Listrik Bulanan Untuk menghitung penggunaan listrik bulanan, caranya adalah menjumlahkan penggunaan listrik harian dalam satu bulan. Misalnya, jika penggunaan listrik harian sebesar 6,6 kilowatt dan jumlah hari dalam satu bulan 30 hari, maka penggunaan listrik bulanan adalah 6,6 x 30 = 198 kilowatt. Cara Menghemat Penggunaan Listrik Selain memahami cara membaca meteran listrik dan menghitung penggunaan listrik, Anda juga bisa menghemat penggunaan listrik di rumah atau gedung. Berikut ini adalah beberapa tips untuk menghemat penggunaan listrik 1. Matikan Lampu atau Alat Elektronik yang Tidak Digunakan Pastikan Anda selalu mematikan lampu atau alat elektronik yang tidak digunakan. Kebiasaan ini dapat mengurangi penggunaan listrik dan menghemat tagihan listrik. 2. Gunakan Lampu Hemat Energi Lampu hemat energi seperti lampu LED atau lampu neon dapat menghemat penggunaan listrik hingga 80%. Selain itu, lampu jenis ini juga lebih awet dan tahan lama. 3. Gunakan AC dengan Bijak Gunakan AC dengan bijak dan matikan AC saat tidak digunakan. Pastikan juga AC dalam kondisi yang baik dan bersih agar tidak memakan banyak energi listrik. Kesimpulan Dalam artikel ini, kita telah membahas cara membaca meteran listrik, menghitung penggunaan listrik, dan menghemat penggunaan listrik. Dengan memahami hal-hal tersebut, Anda bisa mengontrol penggunaan listrik dan menghindari tagihan listrik yang membengkak. FAQs 1. Apa yang Harus Dilakukan Jika Meteran Listrik Tidak Berfungsi? Jika meteran listrik tidak berfungsi, segera hubungi petugas PLN untuk memeriksa meteran listrik Anda. 2. Apakah Meteran Listrik Analog Masih Digunakan? Meteran listrik analog masih digunakan, tetapi semakin sedikit karena dianggap kurang akurat. 3. Apa yang Harus Dilakukan Jika Tagihan Listrik Tidak Sesuai dengan Penggunaan Listrik? Jika tagihan listrik tidak sesuai dengan penggunaan listrik, segera hubungi petugas PLN untuk memeriksa meteran listrik Anda. 4. Apakah Menggunakan Alat Elektronik yang Lebih Banyak Akan Meningkatkan Tagihan Listrik? Ya, menggunakan alat elektronik yang lebih banyak akan meningkatkan penggunaan listrik dan tagihan listrik. 5. Apa yang Harus Dilakukan untuk Menghemat Penggunaan Listrik di Kantor atau Gedung? Untuk menghemat penggunaan listrik di kantor atau gedung, gunakan lampu hemat energi, matikan alat elektronik yang tidak digunakan, dan pastikan AC dalam kondisi yang baik dan bersih.
Unduh PDF Unduh PDF Apakah Anda merasa bingung membaca pita ukur atau meteran dalam satuan meter dan tidak bisa mengartikan garis dan angka yang ada di sana? Apakah Anda baru kali pertama ini menggunakan sistem metrik satuan meter? Jika iya, jangan khawatir! Mungkin ini terlihat sulit di saat awal, tetapi setelah memahaminya, Anda pasti bisa mencatat dan mengonversi angka yang diinginkan dalam waktu singkat. Mungkin Anda biasa menggunakan sistem imperial misalnya karena tinggal di AS atau Myanmar, tetapi sebagian besar negara di dunia menggunakan sistem metrik termasuk Indonesia. Jadi, kemampuan untuk membaca pita ukur dalam satuan meter pasti sangat berguna.[1] Meter merupakan bagian dari sistem metrik. Jangan membaca angka yang tercantum dalam pengukuran imperial, tetapi carilah bagian metriknya. Sistem metrik pada umumnya ditempatkan di baris bawah, yang berisi angka lebih kecil. Sistem imperial biasanya berada di baris atas, yang berisi angka yang lebih besar. Untuk memastikannya, periksa label huruf yang bertuliskan “cm”, “meter”, atau “m” karena ini merupakan pengukuran metrik.[2] Tidak semua pita ukur mencantumkan label huruf, tetapi jika ada, hurufnya akan ditulis di ujung kiri meteran. Apabila Anda hanya menjumpai satu baris tanda, cobalah membalik pita ukur. Sisi di baliknya mungkin mencantumkan banyak tanda pengukuran. Apabila Anda hanya menemukan label dalam sistem imperial, misalnya "inci" dan "kaki"/"ft", berarti Anda memiliki pita ukur khusus untuk sistem imperial. Iklan Milimeter merupakan subunit yang membentuk meter. Pada baris metrik yang ada di pita ukur, milimeter merupakan tanda paling kecil yang tidak diberi label. Sepuluh milimeter akan membentuk 1 sentimeter. Ini artinya, Anda akan menjumpai 9 garis milimeter di antara setiap angka sentimeter di pita ukur karena garis kesepuluh akan menjadi angka sentimeter berikutnya.[3] Sebagai contoh, Anda akan menjumpai 9 garis pendek di antara angka "4" dan "5". Sentimeter merupakan subunit berikutnya yang membentuk meter. Tandanya lebih besar dan diberi label angka di baris metrik. Di tengah-tengah tanda sentimeter juga akan dicantumkan garis yang agak panjang. Ini adalah garis 1/2 sentimeter, yang dibentuk dari 5 milimeter. Garis ini lebih panjang daripada garis milimeter yang lain, tetapi lebih pendek daripada garis sentimeter. Garis ini pada umumnya tidak memiliki label.[4] Sebagai contoh, Anda akan menjumpai garis yang agak panjang di antara angka "3" dan "4". Garis ini menunjukkan bahwa ukurannya adalah 3,5 cm 3 sentimeter lebih 5 milimeter. Iklan Satu meter terbentuk dari 100 sentimeter. Ini berarti di setiap garis yang memiliki panjang 100 sentimeter akan ditandai meter. Sebagai contoh, Anda akan menjumpai tulisan 3 meter pada garis yang memiliki panjang 300 sentimeter. Setelah bisa mengenali dan membaca garis metrik, sekarang Anda telah siap untuk melakukan pengukuran! Mulailah dari ujung kiri pita ukur, yang biasanya diberi label “0”. Lihatlah di bagian kanan pita ukur, yang sejajar dengan tepi benda yang Anda ukur, dan catat angkanya. Sebagai contoh, hasil pengukuran di angka 205 sentimeter berarti sama dengan 2,05 meter. Hasil pengukuran pada garis 4 milimeter sesudah tanda 2 sentimeter berarti benda tersebut memiliki panjang 2,4 sentimeter. Iklan Jika hasil pengukurannya lebih dari 100 sentimeter, angkanya bisa dilihat di pita ukur meter. Sebagai contoh, jika hasil pengukurannya adalah 205 sentimeter, berarti Anda hanya perlu mencatat 2,05 meter, dan tugas Anda telah selesai tanpa harus melakukan konversi. Akan tetapi, jika hasil pengukurannya kurang dari 1 meter, Anda harus melakukan konversi. Sebagai contoh, apabila Anda mengukur benda yang berukuran 13 sentimeter dan ingin mendapatkan angka dalam bentuk meter, Anda harus mengonversi hasil pengukuran dalam sentimeter ini menjadi meter. Gunakan konversi ini apabila hasil pengukurannya kurang dari 1 sentimeter. Satu meter sama dengan milimeter. Jadi, bagilah hasil pengukuran dalam milimeter dengan untuk mendapatkan meter.[5] Sebagai contoh, jika hasil pengukurannya adalah 5 milimeter, bagilah angka 5 dengan 5/ yang akan menghasilkan 0,005 meter. Iklan Gunakan konversi ini apabila hasil pengukurannya lebih dari 1 sentimeter. Satu meter sama dengan 100 sentimeter. Bagilah hasil pengukuran dalam sentimeter dengan 100 untuk mendapatkan meter.[6] Sebagai contoh, jika hasil pengukurannya adalah 9,5 sentimeter, bagilah 9,5 dengan 100 9,5/100, yang akan menghasilkan 0,095 meter. Penggunaan berbagai jenis pita ukur tidak akan memengaruhi metode ini karena konversinya akan tetap sama. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Salah satu jenis komponen yang turut melengkapi instalasi kelistrikan di rumah atau perkantoran adalah meteran. Alat tersebut umumnya dipasang pada dinding bangunan dan diletakkan di luar ruangan. Namun, apakah sudah paham cara membaca meteran listrik dengan sesuai? Meskipun dianggap tidak perlu, tapi sebenarnya pengguna memperoleh manfaat, yakni tahu tagihan listrik. Selain dapat membuat estimasi tagihan secara mandiri, dengan membaca meteran pengguna bisa lebih menghemat pemakaian listrik. Sebab alat tersebut memuat deretan bilangan yang menunjukkan besarnya energi yang telah digunakan. Jika suatu saat terjadi lonjakan di luar biasanya, dapat segera tahu penyebabnya dari meteran itu. Berikut adalah penjelasan dari cara membacanya Cara Membaca Meteran Listrik1. Meteran Pascabayar2. Meteran PrabayarCara Menghemat Listrik1. Menggunakan Lampu Hemat Energi2. Melepaskan Steker3. Mengaktifkan Timer AC4. Mematikan Alat Listrik Tidak Terpakai5. Berhemat dalam Penggunaan Air Bagi pengguna yang belum tahu, bahwa jenis meteran yang terpasang di luar ada dua macam, yakni pascabayar dan prabayar. Bentuk dari keduanya mungkin serupa, namun deretan angka yang ditampilkan memiliki maksud berbeda. Agar lebih memahami cara membaca meteran listrik, simak uraian di bawah 1. Meteran Pascabayar Seusai namanya, pengguna pascabayar akan membayar tagihan setelah pemakaian. Jenis ini kerap dijumpai pada meteran lama. Jika dilihat, terdapat dua macam angka di dalamnya. Pertama yaitu bilangan bulat dan ditandai warna hitam. Lalu angka desimal dengan warna merah di bagian paling belakang. Deretan bilangan pada meteran merupakan besarnya daya yang telah digunakan dan ditampilkan dalam satuan kiloWatt hour. Ketika selama satu jam suatu rumah menyalakan alat bertenaga 1000 Watt, angka satuan dalam meteran naik 1. Begitu pun jika dayanya 300 Watt, maka yang akan berubah adalah bagian desimal, yakni 0,3. Secara garis besar, penghitungan penggunaan energi dapat menggunakan rumus berikut Banyak peralatan x daya x waktu 1000 Contohnya yaitu suatu rumah memakai 5 lampu bertenaga 18 W. Pengguna menyalakannya 15 jam. Total penggunaan energinya adalah 5x18x15 1000= 13501000= 1,35 kWh. Jadi nantinya dalam meteran naik 1,35. Apabila tahu cara membaca meteran listrik, tentu pengguna dapat memperkirakan sendiri tagihannya. Semisal tertera angka 26265. Carilah terlebih dahulu besar pemakaian energi untuk satu bulan ini. Caranya yaitu dengan mengurangi bilangan dari meteran dengan yang ada pada struk bulan ditemukan penghitungan sebagai berikut Pemakaian bulan ini= angka pada meteran-angka pada struk pembayaran= 26265-26302= 37 kWh. Itu artinya, rumah tersebut memakai listrik 37 kWh selama satu bulan. Langkah selanjutnya adalah memeriksa golongan listrik yang digunakan untuk menentukan tarif dasar, apakah 450 VA, 900 VA, atau VA. Semisal menggunakan listrik 900 VA, maka kalikan pemakaian energi dengan tarif dasar dari golongan tersebut. Biasanya, satu kWh-nya diberi tarif lihat google. Jadi total tarifnya yaitu 37 kWh x Selanjutnya, tambahkan hasil dengan PPJ 10% dan biaya materai Jadi estimasi tagihan listrik yang akan dibayar adalah + + Rp3000= BACA Apa Penyebab Listrik Naik Turun? 2. Meteran Prabayar Riftom Info Jenis kedua adalah model yang baru dari meteran, yakni prabayar atau pulsa. Apabila dalam meteran pascabayar ditampilkan jumlah pemakaian, berbeda pada prabayar. Karena angka yang tertera merupakan sisa dari kWh yang dapat dikonsumsi untuk penggunaan alat elektronik. Umumnya berupa bilangan bulat serta desimal, seperti kWh. Cara membaca meteran listrik jenis prabayar sangat mudah. Angka memiliki arti besarnya kWh yang nantinya bisa dipakai. Bilangan tersebut nantinya akan bertambah ketika pengguna melakukan pengisian token atau pulsa listrik. Lalu selama masa pemakaian, jumlah kWh juga akan berkurang. Lebih jelasnya mengenai pembacaan dan penghitungan kWh pada meteran prabayar, dapat membaca contoh berikut. Misal suatu rumah terpasang golongan listrik 900VA, lalu pemiliknya membeli token sebesar Nominal tersebut selanjutnya dikonversikan sebagai energi. Jika tarif dasarnya kWh yang diterima adalah Angka inilah yang akan muncul pada meteran. Perlu diketahui, ketika tertera nilai kWh, itu artinya pengguna dapat menyalakan alat 1000 Watt untuk satu jam penuh. Lalu bagaimana dengan hasil 147,90 kWh? Konversikan dahulu bilangannya menjadi satuan Watt hour dengan dikali 1000, menjadi 147920 Wh. Itulah sisa energi yang bisa difungsikan. Semisal dalam suatu rumah telah memakai total 100 Watt full 24 jam. Melihat kedua hitungan tersebut, bisa diambil hasil bahwa alat-alat akan menyala selama jam. Melalui cara membaca meteran listrik yang sudah diterangkan, estimasi token akan habis dalam 61 hari lebih 15 jam. BACA JUGA Satuan Daya Listrik Adalah ? Cara Menghemat Listrik rupa rupa Ketika terjadi lonjakan yang signifikan pada meteran listrik, tentu pengguna harus mulai melakukan perubahan. Bisa saja disebabkan karena adanya kebocoran. Tapi yang paling sering adalah pengguna lupa waktu saat memakai alat-alat elektronik hingga tagihan membesar atau token cepat habis. Jadi, lakukan cara-cara berikut untuk menghemat 1. Menggunakan Lampu Hemat Energi Perilaku menghemat listrik pertama yang dapat dilakukan yaitu memilih alat-alat listrik yang penggunaan energinya tidak besar. Salah satu contohnya adalah pemakaian lampu LED. Sekarang banyak yang menyediakan lampu lebih hemat energi. Namun cahaya yang dihasilkan tetap terang. 2. Melepaskan Steker Tindakan inilah yang kerap diabaikan pengguna, steker dibiarkan menancap pada stop kontak selama berjam-jam namun tidak digunakan. Padahal kebiasaan tersebut mengakibatkan pemakaian listrik menjadi boros. Jadi semisal sudah selesai men-charge handphone, lebih baik lepaskan charger dari colokan. 3. Mengaktifkan Timer AC Salah satu kegunaan seseorang memahami cara membaca meteran listrik adalah bisa tahu pemakaian energinya, sehingga lebih menghemat. Untuk selanjutnya akan bertindak bijak dengan memakai AC seperlunya saja. Apabila kerap lupa menonaktifkannya, sebaiknya gunakanlah timer AC. 4. Mematikan Alat Listrik Tidak Terpakai Cara berikutnya agar dapat menghemat listrik yaitu menggunakan alat-alat elektronik di saat penting saja. Membuat batasan waktu pemakaian mungkin bisa diterapkan di rumah. Misalnya televisi tidak boleh menyala lebih dari 10 jam, begitu pun pada peralatan lain. Apabila nanti sudah tidak difungsikan lagi, langsung matikan dan lepas dari colokannya. 5. Berhemat dalam Penggunaan Air Tanpa disadari, perilaku hemat saat menggunakan air ternyata juga berdampak pada kelistrikan. Saat ini semua sudah memakai pompa air yang pastinya membutuhkan energi listrik cukup besar. Jika pengguna mampu mengontrol pemakaian air saat perlu saja, tentu lebih minim menyalakan pompa air. Jadi nantinya listrik ikut bisa dihemat. Demikian penjelasan dari cara membaca meteran listrik, baik dari model pascabayar ataupun prabayar. Perbedaan paling mendasar dari keduanya adalah maksud dari angka yang ditampilkan. Jika pascabayar, itu menunjukkan besaran yang terpakai dan bisa digunakan memperkirakan tagihan. Sedang pada prabayar merupakan sisa energinya. Ketika pengguna sudah tahu dari masing-masing pengertian dari bilangan tersebut, nantinya bisa lebih berperilaku bijak dan menghemat. Cara-cara yang diterangkan dapat dipraktikkan agar angka dalam meteran pascabayar tidak melonjak, hingga tagihan membengkak. Atau juga tidak boros memakai sisa token.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Meteran listrik adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah listrik yang digunakan di rumah atau bisnis Anda. Mengerti cara membaca dan menghitung penggunaan meteran listrik sangat penting agar Anda dapat mengontrol pengeluaran dan mengurangi tagihan listrik yang tinggi. Dalam artikel ini, saya akan memberikan panduan tentang cara membaca dan menghitung penggunaan meteran listrik dengan cara yang mudah dipahami. Cara Membaca Meteran Listrik Ada dua jenis meteran listrik, yaitu analog dan digital. Untuk membaca meteran listrik analog, caranya sebagai berikutCari meteran listrik Anda. Biasanya meteran listrik terletak di luar rumah atau di dalam kotak meteran listrik yang terletak di dekat meteran jarum pada meteran listrik. Jarum pada meteran listrik analog akan berputar sesuai dengan jumlah listrik yang digunakan di rumah angka yang ditunjukkan oleh jarum tersebut. Pastikan Anda mencatat angka pada setiap jarum, mulai dari angka paling kiri hingga ke kanan. Ini adalah angka yang digunakan untuk menghitung penggunaan listrik Anda. Sementara itu, cara membaca meteran listrik digital adalah sebagai berikutCari meteran listrik angka yang ditampilkan pada meteran listrik digital. Angka ini menunjukkan penggunaan listrik Anda dalam kilowatt jam kWh.Catat angka yang ditampilkan pada meteran listrik digital. Ini adalah angka yang digunakan untuk menghitung penggunaan listrik Menghitung Penggunaan Meteran Listrik Setelah Anda mengetahui cara membaca meteran listrik, langkah selanjutnya adalah menghitung penggunaan listrik Anda. Berikut adalah langkah-langkahnyaCatat angka meteran listrik pada awal bulan. Misalnya, pada tanggal 1 Februari, angka meteran listrik Anda adalah 1000 angka meteran listrik pada akhir bulan. Misalnya, pada tanggal 28 Februari, angka meteran listrik Anda adalah 1200 angka meteran listrik pada akhir bulan dengan angka meteran listrik pada awal bulan untuk mendapatkan penggunaan listrik Anda selama satu bulan. Dalam contoh di atas, penggunaan listrik Anda selama bulan Februari adalah 200 tagihan listrik Anda dengan mengalikan penggunaan listrik Anda dengan harga listrik per kWh yang ditentukan oleh perusahaan listrik artikel ini bermanfaat bagi Anda dan membantu Anda memahami cara membaca dan menghitung penggunaan meteran listrik dengan mudah! Lihat Inovasi Selengkapnya
Salah satu komponen yang penting untuk melengkapi instalasi kelistrikan di rumah adalah meteran listrik. Meteran listrik kwh merupakan alat yang digunakan untuk mengukur jumlah pemakaian listrik. Biasanya alat ini dipasang menempel di dinding. Namun tahukah Anda bagaimana cara meteran listrik dihitung ? Dan bagaimana pula cara membaca meteran listrik? Untuk Anda yang ingin mengetahui informasi lengkapnya, bisa membaca artikel dibawah ini. Cara Meteran Listrik Cara Membaca Meteran Listrik Mengetahui bagaimana cara meteran listrik dibaca penting diterapkan. Dengan mengetahui bagaimana caranya, Anda akan mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan untuk membayar listrik bulanan. Perlu diketahui bahwa ada dua jenis meteran yang biasa digunakan sehari – hari yaitu meteran prabayar dan pascabayar. Bentuk kedua meteran tersebut hampir sama, namun deretan angka yang ada memiliki maksud yang berbeda. Untuk Anda yang ingin mengetahui bagaimana cara membaca meteran listrik prabayar dan pascabayar, berikut penjelasannya 1. Meteran Listrik Prabayar Jenis meteran yang pertama adalah meteran listrik prabayar. Meteran ini tergolong meteran yang baru kemunculannya. Listrik prabayar ini menggunakan pulsa untuk menggunakannya. Jadi, Anda mengisi pulsa terlebih dahulu untuk menggunakan listrik. Cara menggunakannya, Anda bisa membeli sejumlah daya listrik dengan harga pulsa tertentu. Nantinya Anda akan diberi deretan angka yang digunakan untuk mengisi daya listrik prabayar tersebut. Baca Juga Belanja Aman Sparepart Mesin-Mesin Industrial Terlengkap Di ! Masih di Bawah Naungan PT. Badja Abadi Sentosa Angka yang tertera merupakan KWH yang bisa digunakan pada alat elektronik. Biasanya jika listrik akan habis, alat tersebut akan mengeluarkan bunyi sebagai alarm peringatan. Cara menghitung meteran listrik prabayar cukup mudah, biasanya menggunakan bilangan bulat dengan bilangan desimal seperti 21,75 KWH, artinya 21,75 menyebutkan besaran KWH nya. Selama pemakaian, bilangan yang ada pada token tersebut akan berkurang, dan jika melakukan pengisian token atau listrik maka jumlahnya akan bertambah. 2. Meteran Listrik Pascabayar Jenis meteran listrik yang kedua yaitu meteran listrik pascabayar, meteran ini termasuk jenis lama. Di mana Anda bisa membayar tagihan listrik bulanan setelah menggunakannya. Cukup mudah untuk membaca meteran ini yakni terdapat dua macam angka didalamnya. Angka pertama yaitu bilangan bulat, dan angka yang kedua merupakan bilangan desimal. Bilangan bulat ditandai dengan warna hitam, sedangkan bilangan desimal ditandai dengan warna merah pada bagian belakang. Deretan angka pada meteran tersebut merupakan banyaknya daya yang telah digunakan dengan satuan KWH atau kilowatt hour. Cara Meteran Listrik Cara Menghitung Meteran Listrik Berikut ini merupakan cara menghitung meteran listrik yang perlu Anda ketahui Perlu diketahui bahwa besaran tarif untuk listrik berbeda-beda tergantung dengan tegangan listriknya. Misalkan tarif untuk tegangan listrik rendah sebesar KWH, 1/900 VA RTM sebesar Untuk tegangan menengah sebesar Rp1. 115/KWH, dan tegangan tinggi sebesar Rp997/KWH. 1. Meteran Prabayar Misalnya sebuah rumah memasang instalasi listrik dengan golongan 900 VA, kemudian pemiliknya membeli token listrik Token tersebut kemudian dikonversikan menjadi energi. Untuk golongan 900 VA tarif dasarnya adalah maka, Lihat Produk Kami KWH Meter Single Phase KWH = 73,96. Angka inilah yang muncul pada meteran. Perlu diketahui bahwa ketika tertulis angka 1 KWH maka artinya pengguna bisa menggunakan 1000 Watt dalam waktu satu jam. Lalu bagaimana dengan hasil 73,96 KWH? Maka Anda bisa mengkonversikan angka tersebut menjadi satuan Watt hour yaitu dikali 1000 menjadi Wh. Itulah energi listrik yang bisa digunakan. Lihat Produk Kami KWH Meter Three Phase Misalkan dalam satu rumah menggunakan daya listrik sebesar 100 Watt dalam waktu 24 jam. Maka, Wh 100 Watt = 739,6 jam. Maka, token yang diisi sebesar dengan golongan daya 900 VA, token habis dalam waktu kurang lebih 30 hari. 2. Meteran Pascabayar Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa deretan bilangan pada meteran adalah banyaknya daya yang telah digunakan dengan satuan kiloWatt hour. Jadi, ketika suatu rumah selama satu jam menyalakan listrik dengan daya 1000 Watt, angka satuan pada meteran naik 1. Rumus pemakaian listrik = banyak peralatan x daya listrik x waktu 1000 Seperti contoh - 5 lampu 20 Watt menyala selama 10 jam per hari, maka5 x 20 x 10 = 1000 Watt -1 AC 1000 Watt menyala selama 8 jam per hari, maka1000 x 8 = 8000 Watt -1 Kulkas 250 Watt menyala 24 jam, maka300 x 24 = 6000 Watt Total meteran adalah sebagai berikut 1000 + 8000 + 6000 = Watt per hari Untuk mendapatkan satuan KWH per hari adalah 1000 = 15 KWH per hari. Jika Anda mengetahui cara menghitung meteran sendiri, maka Anda bisa memperhitungkan besaran biaya yang dikeluarkan tiap bulannya. Misalnya angka yang tertera adalah 25265, Anda bisa mencari tahu besaran daya listrik bulan ini. Caranya cukup mudah, Anda tinggal mengurangi bilangan yang ada pada meteran dengan bilangan yang ada pada struk tagihan listrik bulan lalu. Berikut contohnya Pemakaian bulan ini = bilangan pada meteran - bilang pada struk bulan lalu = 25265 - 25200 = 65 kWh. Artinya penggunaan listrik pada bulan itu sebesar 65 KWH. Selanjutnya tinggal dikalikan dengan besaran tarif dasar sesuai dengan golongannya. Maka, 65 KWH x Rp Untuk golongan 900 VA = Jadi, estimasi tagihan listrik yang akan dibayar sebesar Rp Cara Reset Meteran Listrik Bagi pengguna meteran listrik, tentunya pernah mengalami meteran listrik error, sehingga Anda perlu meresetnya. Tak perlu bingung, karena cara reset meteran listrik cukup mudah dan bisa dilakukan sendiri. Berikut adalah caranya 1. Matikan dan cabut semua alat elektronik 2. Masukkan kode reset dengan cara A. Matikan meteran listrik selama 15 menit B. Hidupkan kembali dengan memasukkan kode 00 Apabila Anda belum yakin untuk mereset meteran sendiri, maka Anda bisa menghubungi petugas PLN. Itulah informasi cara meteran listrik mulai dari membaca meteran, menghitung, hingga mereset meteran listrik.
cara membaca meteran listrik